Bangkinang Kota (SatuLensa.com) - Di Bangkinang Kota,
dukungan terhadap pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kampar Nomor Urut 2,
Drs H Yusri, MSi dan H Rinto Pramono, SPi, MM, semakin menguat. Hal ini
terlihat dari antusiasme ratusan masyarakat yang hadir dalam dua kegiatan
kampanye dialogis yang berlangsung di Kecamatan Bangkinang Kota pada hari ini,
16 Oktober 2024.
Menurut pengamatan wartawan Konsep88.com, kedua lokasi
kampanye pasangan Yusri-Rinto, yaitu di Kelurahan Langgini dan Desa Pulau
Jambu, disambut dengan semangat oleh masyarakat yang menginginkan perubahan.
Kegiatan pertama dilaksanakan di rumah Hilda, salah satu warga Kelurahan
Langgini, di mana Yusri disambut dengan yel-yel dari ratusan ibu-ibu dan
bapak-bapak. Beberapa tokoh masyarakat juga turut memberikan dukungan.
H Yusri, yang dikenal dengan gelar Datuk Bandaro Mudo,
menyatakan keinginannya untuk menjadi Bupati karena banyaknya masalah yang
perlu diselesaikan di Kampar. "Saya sebelumnya menjabat sebagai Sekda,
tetapi tidak dapat berbuat banyak. Sekda hanya bisa mengatur, tetapi jika saya
menjadi bupati, akan lebih mudah untuk membagikan proyek," tegas Datuk
Yusri, yang juga menjabat sebagai Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA)
Provinsi Riau.
Dalam pemaparan visi dan misinya, Calon Bupati Kampar Nomor
Urut 2, Drs Yusri, MSi, menegaskan bahwa ia maju sebagai bupati untuk membawa
perubahan di Kampar. Ia mengandalkan dukungan dari partai Gerindra, yang saat
ini berkuasa dan dipimpin oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
"Gerindra adalah partai yang memiliki kekuatan untuk memajukan Kampar dan
memungkinkan banyak proyek masuk melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).
"Siapa lagi yang bisa diharapkan selain anak kemenakan?
Mari kita bersepakat, saatnya sekarang. Alhamdulillah, pengalaman saya sebagai
Sekda selama enam tahun dan 32 tahun sebagai birokrat akan sangat
berharga," ujarnya.
Yusri juga menguraikan sejumlah rencana cemerlang untuk Kabupaten Kampar, khususnya di Kota Bangkinang. Pertama, ia menargetkan penyelesaian Islamic Center yang akan menjadi tempat ibadah yang nyaman. Ia berambisi untuk mengulangi kesuksesan yang diraihnya saat menjabat sebagai Kepala Dinas Bina Marga (PU) di Rohul, di mana Islamic Center Rohul berhasil menarik ribuan pengunjung dari luar daerah sebagai tujuan wisata religi. "Kita masih memiliki tanggung jawab sebagai Kampar Serambi Mekkah di Riau," ungkap Datuk Yusri, yang juga menargetkan adanya 100 hafiz Quran di Islamic Center dalam lima tahun ke depan.
Kedua, ia berencana untuk menyelesaikan pembangunan Water
Font City (WFC) dan kawasan wisata Stanum, yang diharapkan dapat menjadikan
Bangkinang sebagai salah satu destinasi wisata di Indonesia, dengan
memanfaatkan akses Jalan Tol yang memiliki pintu keluar di Bangkinang.
Ketiga, perbaikan pasar tradisional di Bangkinang menjadi
perhatian utama. Datuk Yusri menilai bahwa kondisi pasar saat ini masih
terkesan kuno. "Jika kondisinya tetap seperti ini, saya tidak mau
lagi," tegas Yusri. "Di Rohul, pembangunan pasar dilakukan oleh
Pemda, bukan pihak ketiga. Tidak ada kontrak yang terlibat. Dulu, saya
membangun pasar tradisional di Rohul dengan fasilitas lift. Ketika saya kembali
ke Kampar, saya terkejut melihat kondisi Kampar yang tidak bisa dibiarkan
seperti ini," tambahnya.
Yusri juga menginginkan agar Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) dapat berputar di masyarakat. "Limo Koto sangat bergantung
pada APBD. Agar pertumbuhan ekonomi terus meningkat, perlu banyak dibangun
tempat wisata dan program-program yang dapat memicu perputaran uang,"
jelasnya.