Menimbulkan Kecemasan di Kalangan Masyarakat, Penampungan Etnis Rohingya di Pekanbaru Akan Dipindahkan ke Wilayah Perbatasan Kota.

 

Pekanbaru (SatuLensa.com) - Kehadiran pengungsi etnis Rohingya di Kota Pekanbaru mulai menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Lokasi penampungan mereka yang berdekatan dengan permukiman warga sering kali memicu ketegangan dengan penduduk setempat.

 

Pemerintah Kota Pekanbaru berencana untuk memindahkan lokasi penampungan bagi para pencari suaka ini, mengingat kondisi tempat yang mereka huni saat ini sudah tidak memadai.

 

Penjabat Walikota Pekanbaru, Roni Rakhmat, menyatakan bahwa saat ini pemerintah kota melalui Badan Kesbangpol sedang mencari lokasi baru untuk etnis Rohingya. Mereka direncanakan akan dipindahkan ke area di perbatasan kota.

 

"Rencananya di perbatasan Pekanbaru-Siak, dekat Rumbai ujung, namun hal ini masih dalam tahap perencanaan," jelas Roni Rakhmat pada Kamis (19/12).

 

Lokasi penampungan yang saat ini digunakan oleh para pengungsi sering menjadi keluhan masyarakat. Akhir-akhir ini, pengungsi Rohingya tersebut sering terlihat berkeliaran di permukiman warga dan meminta-minta. Baru-baru ini, mereka bahkan berani meminta buah dan memaksa warga untuk memberikannya. Tindakan mereka pun menjadi viral di berbagai media sosial melalui video pendek.

 

Roni menyatakan bahwa diperlukan tempat khusus untuk mereka. Penempatan penampungan bagi seluruh pengungsi Rohingya ini akan dilakukan jauh dari permukiman warga. Di lokasi tersebut, IOM akan membangun fasilitas penampungan yang lengkap. Ia menjelaskan bahwa rencana penyediaan lahan ini sesuai dengan permintaan IOM.

 

Saat ini, terdapat 270 orang pengungsi Rohingya yang biayanya ditanggung oleh IOM. Namun, ada sekitar 500 etnis Rohingya lainnya yang tidak mendapatkan dukungan dari IOM dan kini berkeliaran. "Pengungsi sebanyak 500 orang itu belum terdaftar di IOM. Mereka yang berkeliaran dan mengambil rambutan adalah mereka. Berbeda dengan 270 orang yang ditanggung oleh IOM. Jadi, totalnya ada 770 orang," tutupnya.(Mar**)

Lebih baru Lebih lama