Pemerintah Kabupaten Kampar menyelenggarakan rapat untuk membahas permasalahan yang terjadi di antara Ninik Mamak Kenegerian Airtiris.

 

Bangkinang Kota (SatuLensa.com) – Penjabat (Pj) Bupati Kampar, Hambali, SE.MBA.MH, yang diwakili oleh Camat Kampar, Dedi Herman, memimpin rapat koordinasi dan audiensi dengan para ninik mamak Kenegerian Air Tiris. Rapat ini berlangsung di Ruang Rapat Lantai III Kantor Bupati Kampar, dengan tujuan membahas berbagai permasalahan internal yang terjadi di wilayah tersebut. Pertemuan ini bertujuan untuk mencari solusi atas isu-isu yang berkaitan dengan adat dan masyarakat setempat.

 

Di antara ninik mamak Kenegaraan Air Tiris yang hadir adalah Dr. Arman, sp, mm Dt. Majo kayo, Ir. Neflizal, mm Dt. Bijo putio, H. Zulfahmi, s.sos Dt. Penghulu bosau, Vendi Sugara, s.pi, m.h Dt. Batuah, Vino Efendy Dt. Batuah Rajo Malano, Muslim Ya'cub Dt. Paduko Majo, Dr. Nazir Cholis Dt. Talak Sakti Laksamano, Syaifullah, s.pd Dt. Bandaro Hitam, Ir. Ahmad Suhaili, mh Dt. Indo Komo, Darusman, s.pd Dt. Bijaksanano, Rozi Amri, sp Dt. Jalo Anso, dan Ali Amran Dt. Kiayiong.

 

Dalam sambutannya, Dedi Herman, mewakili pemerintah Kabupaten Kampar, menegaskan komitmennya untuk menjadi penengah yang netral dan mendukung penyelesaian masalah melalui musyawarah. "Kita semua menginginkan kedamaian di masyarakat. Adat dan budaya harus dijunjung tinggi, namun juga harus sejalan dengan hukum yang berlaku," ungkapnya.

 

Audiensi ini dihadiri oleh para ninik mamak, tokoh adat, tokoh masyarakat, serta Forkopimda Kabupaten Kampar, termasuk Kapolres Kampar, AKBP. Ronald Sumaja, S.I.K, Dandim 0313/KPR yang diwakili oleh Kasdim, Mayor Inf Hendri Dunan, dan Pimpinan DPRD Kampar, Zulfan Azmi MT.

 

Berbagai isu yang dibahas dalam rapat mencakup adanya dualisme dalam adat kenegerian Air Tiris, penguasaan tanah ulayat, serta konflik antar kelompok yang terjadi di wilayah Kenegerian Air Tiris. Ninik mamak Kenegerian Air Tiris menyampaikan harapannya agar pemerintah daerah dapat memfasilitasi dialog yang lebih intensif untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Melalui rapat ini, diharapkan pemerintah dapat berperan sebagai pengayom, sehingga keputusan yang diambil dapat diterima oleh semua pihak tanpa menimbulkan perpecahan.

 

Dalam diskusi tersebut, Dedi Herman mengharapkan agar instansi terkait melakukan kajian mendalam terhadap isu-isu yang telah disampaikan. Beliau juga meminta kepada para ninik mamak dan masyarakat untuk mengutamakan penyelesaian secara kekeluargaan, mufakat, dan musyawarah.

 

“Kami akan memastikan bahwa proses ini berlangsung dengan transparan dan adil. Semua pihak harus memiliki kesadaran untuk mencari solusi bersama demi kepentingan masyarakat Kenegerian Air Tiris,” tambahnya.

 

Melalui pertemuan ini, diharapkan hubungan antar kelompok di Kenegerian Air Tiris dapat kembali harmonis, sehingga semangat kebersamaan dalam menjaga adat dan pembangunan daerah tetap terjaga. “Kami yakin, dengan kebersamaan, semua tantangan dapat kita atasi".(Mar**)

Lebih baru Lebih lama